Tampilkan postingan dengan label hisab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hisab. Tampilkan semua postingan

Jumat, 16 Agustus 2019

Untukmu yang Lagi Sedih

"Karenanya seorang di atas muka bumi ini harus sadar bahwasanya dia diciptakan untuk diuji oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Maka semua orang diuji. Tidak ada seorang pun yang tidak diuji oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan kita tahu semua orang pernah bersedih atau sebagian mereka sedang bersedih. Tidak ada yang pernah luput dari kesedihan, dengan ujian yang macam-macam.
Ada orang yang diuji dengan harta : ekonomi yang sulit, dengan hutang / dililit hutang.
Ada orang yang diuji dengan badannya : cacat atau sakit-sakitan atau tubuh yang tidak sempurna.
Kemudian juga ada yang wanita diberi kesedihan karena bertahun-tahun sudah menikah tidak memiliki anak. Sementara wanita yang lain juga sedih memiliki anak yang banyak tapi selalu menyusahkan dia (nakal), merepotkan dia.
Sebagian wanita terus menangis, sudah mencapai usia tua tidak mendapatkan suami, sementara banyak wanita yang menangis mendapati suami yang selalu menyesakkan hatinya, selalu memukulnya, selalu menyedihkannya.
Demikianlah namanya ujian beraneka ragam menimpa satu dengan lainnya.

Tonton kajian lengkapnya. 

Selasa, 13 Agustus 2019

BACK TO ROUTINE

Pernahkan menyadari ternyata kita bangun tidur untuk melakukan apa yang kita lakukan pada hari sebelumnya. Lalu dengan sadar menyadari pula bahwa jadwal untuk beberapa hari ke depan akan sama dengan hari ini. Hal ini lah yang sering disebut dengan pekerjaan. Lalu pertanyaannya adalah, "Untuk apa semua rutinitas itu? Untuk apa aku melakukan hal yang ku lakukan semalam lagi?"

Seorang teman pernah menanyakan hal yang dalam sekali. Ia bekerja berjam-jam dalam sehari. Jarang sekali pulang ke rumah, apalagi libur. Jangankan waktu untuk keluarga, waktu untuk diri sendiri pun susah didapatkan. Kemudian ia bertanya, "Apa sebenarnya yang ku kejar dengan semua pekerjaan yang ku lakukan? Untuk apa semua ini?"

Apabila kita mau melihat secara objektif maka itu lah bagian dari kehidupan di dunia. Setiap orang melakukannya. Setiap orang punya rutinitasnya masing-masing. Apakah setiap orang menanyakan hal yang serupa? 

Dengan semua kenormalan ini maka muncul pertanyaan yang paling penting. "Apakah semua rutinitas yang kita lakukan setiap hari dari bangun tidur hingga tidur kembali akan bermanfaat bagi kita di akhirat kelak?" 

Bersyukurlah akan pertanyaan yang muncul tersebut karena tak semua orang menyadarinya. Lalu setelah pertanyaan tersebut muncul apakah hanya sampai di situ? Tentu tidak. Inilah masa meninjau ulang tiap detik waktu yang telah kita lakukan.

Bila yang kita lakukan telah bernilai ibadah maka sebaiknya kita 
fokus bagaimana agar amal tersebut dicintai oleh Sang Khaliq. Bila yang kita lakukan murni hanya mencari dunia dan tak bernilai apa-apa di mata Allah, maka sebaiknya kita bertaubat dan memperbaiki diri. Dan saya pun termasuk hamba yang perlu muhasabah diri. Sungguh dunia ini tak lebih baik dari bangkai kambing.