Senin, 12 September 2022

MELIHAT TETAPI TIDAK MELIHAT

Benarkah manusia cenderung melihat secara menyeluruh daripada melihat terpisah?
Hal ini dapat kita lihat dari Prinsip Gestalt. Prinsip Gestalt adalah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian suatu komponen-komponen yang memiliki hubungan, pola, dan juga kemiripan yang bersatu menjadi kesatuan.

Akhir-akhir ini saya merasakan bahwa saya melakukan hal tersebut.
Seperti hal nya yang pernah dijelaskan oleh Dosen Psikologi Keperibadian saya semasa kuliah bahwa hampir setiap mahasiswa pasti melewati gerbang utama minimal sekali. Tapi apakah ada yang bisa menyebutkan jenis bunga apa saja yang ada di kiri kanan jalan masuk ke fakultas? Atau warna bunga nya? atau setinggi apa bunga tersebut?
Ketika diajukan pertanyaan tersebut saya terdiam. Karena tepat sekali saya tak bisa menyebutkannya. Saya yakin saya melihat pekarangan itu setiap hari, saya melewati gerbang itu setiap hari. tapi saya tak benar-benar melihat.

Akhir-akhir ini pun saya mengalami hal serupa.
Hal ini membuktikan bahwa terkadang kita tak benar-benar memasukkan infromasi yang kita terima ke dalam lobus frontalis yang merupakan tempat memori atau ingatan jangka panjang berada.
Atau mungkin secara tidak kita sadari kita memang pilihi-pilih apa yang mau diingat atau tidak. Well, lebih tepatnya otak kita yang pilih-pilih memori mana yang disimpan dan mana yang dibuang.

Tapi pernah gak sih ngerasa kalo sebenarnya bermanfaat bila kita mencerna detail-detail dalam kehidupan kita? Mengutip dari salah satu tokoh detektif fiksi yang terkenal yang menyatakan bahwa,
"you see but you do not observed"

Fenomena ini makin saya sadari ketika saya membaca seri buku berjudul "I'd Tell You I Love You, But Then I'd Have To Kill You" dimana tokoh utama yang sedang menjalani sekolah untuk menjadi professional spy selalu menghitung berapa jumlah jendela gedung yang ia lewati. Atau ketika ia bisa mendeskripsikan orang yang ia lihat di jalan secara akurat. Hal ini tentunya membuat saya bertanya kenapa saya tidak pernah menyadari baju apa yang dipakai oleh teman saya padahal saya sudah menghabiskan waktu bersamanya selama sekian jam?

Dan tentunya hal ini bisa dilatih jika kita mulai membiasakan diri. Jadi saya mencoba mendeskripsikan apa yang saya lihat saat saya berjalan, saat saya kumpul dengan teman-teman, atau ketika saya sendiri dalam ruangan. Namun tentunya hal ini tidak selamanya bisa dilakukan ketika kita sedang tidak fokus dan hari-hari hanya berlalu tanpa menyimpan informasi yang penting.

Senin, 22 Agustus 2022

Sebuah Mimpi

Topik kali ini akan membahas tentang apakah posisi mu sekarang adalah posisi yang kau impikan 5 tahun yang lalu? Atau 10 tahun yang lalu.

Kemudian, pertanyaan tentang apakah ini kehidupan yang patut ku jalani? Seolah-olah ada jawaban benar atau salah dari pertanyaan tersebut.

Kita berharap semoga Sang Pemilik Langit dapat menunjukkan dengan gamblang apa yang terbaik untuk kita. Padahal kehidupan tidak seperti itu. Banyak hal-hal yang tidak terlihat mata. Bahkan mungkin satu dekade kemudian baru terjawab apa hikmah dari hal-hal yang telah menimpa kita sebelumnya.

Pernahkah kau bersyukur atas apa yang kau miliki saat ini?

Lalu pernah kah kau berada di fase ketika, 'oh ternyata yang ku inginkan tidak semenyenangkan yang ku fikir kala itu.'

Well, aku berada di puncak itu.

Kata-kata yang selalu ku ulang pada teman-temanku lebih dari 10 tahun yang lalu telah dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Bijaksana. Namun sayangnya aku yang sekarang tidak memiliki semangat yang sama dengan diriku pada fase remaja akhir saat itu. Aku yang sekarang sedang terseok-seok dengan harapan yang ku tanamkan kala aku tumbuh dan ingin bersinar.

Lalu, muncul pertanyaan. Bagaimana jika ku lepaskan semua ini dan menjalankan kehidupan yang lebih damai? Apakah ada jawaban dari pertanyaan ini? Apakah boleh aku melepaskan apa yang sebenarnya diinginkan banyak orang? Lagi-lagi tak ada jawaban yang benar.

Berkali-kali dalam hidup aku mempelajari bahwa aku harus berhati-hati terhadap apa yang ku inginkan. Dan sekarang aku mempertanyakan apakah yang ku inginkan saat ini adalah jalan yang benar untuk ditempuh?

Senin, 27 Juni 2022

Why am I living like this?

 Kenapa aku hidup seperti ini?

Pertanyaan yang akhir-akhir muncul setiap malam, setiap pagi.

Seolah-olah aku gak punya kontrol atas kehidupan yang ku jalani.


Hal ini tidak semerta-merta membuatku tak tahu arti hidup atau kenapa aku dilahirkan.

Tapi mempertanyakan pilihan yang ku buat setiap pagi.

Ke mana aku harus melangkah.

Pakaian apa yang ku kenakan.

Perasaan ku pagi ini.

Apa yang ku konsumsi.

Siapa yang ku jadikan teman.

Dan bagaimana aku akan mengakhirkan hari.

Lagi-lagi semuanya serasa tak berarti.