Sabtu, 24 Desember 2016

Terasa Asing

Pernahkah kau merasa merasa asing di tempat yang kau anggap sangat akrab denganmu?
Di tempat yang penuh dengan kenangan dan masih menyisakan rindu.
Di tempat yang sama tapi entah mengapa terasa sendu.
Di sini, aku merasakannya.
Masih di tempat yang sama tapi tampak berbeda.
Baik warnanya, pohonnya, bahkan orang-orangnya.
Seolah-olah hanya aku yang mengenal mereka dan mereka melanjutkan hidup seperti tak pernah mengenalku. Benarkah begitu?
Tapi mungkin ada hal lain.
Mungkin aku yang terlalu sensitif.
Mungkin...

Selasa, 20 Desember 2016

Pertumbuhan yang Menakjubkan

Sungguh menyenangkan melihat pertumbuhan terjadi di depan matamu.


Hari ini usia mereka tepat 7 hari. Aku belum memutuskan nama apa yang akan aku berikan meskipun aku sudah memikirkan beberapa nama.

Dulu mungkin aku tak menyadari bahwa hal yang disebut sebagai pertumbuhan merupakan hal yang menakjubkan, hingga aku kuliah dan tinggal jauh dari keluarga. Saat itu aku sadar, aku tak bisa menyaksikan pertumbuhan adikku yaitu bagaimana ia berubah dari anak-anak hingga remaja. Karena setiap kali kami bertemu pasti ada saja yang berubah dan aku tak melihat itu dari awal. Sungguh aku menyayangkan hal tersebut.

Kali ini, aku diberi kesempatan untuk merawat anak-anak berbulu yang imut ini. Aku selalu senang menyaksikan pertumbuhan mereka mulai dari lahir yang masih hanya kulit hingga tumbuh bulu yang halus. Kali ini pun aku tak sabar menyaksikan pertumbuhan-pertumbuhan yang lain.

Sabtu, 17 Desember 2016

Bandrek di Luar Negri?

Suatu malam, sepasang kakak adik sedang minum bandrek di salah satu kedai bandrek tepi jalan. Pertanyaan ini di mulai ketika sii kakak ingin menuliskan emote bandrek untuk di upload ke sosial media.
"Dek, ada emote bandrek?"
"Ada." Langsung mengirimkannya ke sii kakak
"Ini bukan emote bandrek lah, ini emote teh."
"Sama aja lah."
"Mana nya yang sama, ini air nya hijau, bandrek kan agak kuning. Ini teh hijau, matcha ni matcha!"
"..."
"Emang ada dek bandrek di luar negri?" Tiba-tiba mikir gini karena emote nya gak ada.
"Ada."
"Ada? Yakin ada?"
"hehehe". Berakhir dengan cengengesan bego.
Ini ceritanya pada gak tahu sebenarnya bandrek ada apa enggak di luar negri.

Selasa, 13 Desember 2016

What is...?



Kali ini aku ingin mendiskusikan hal yang tak ku mengerti.
Mungkin seharusnya postingan ini bersifat rahasia karena terlalu memalukan.
Tapi anggap aja ini pembelajaran karena aku dalam keadaan tak tahu apa-apa.

So, beberapa bulan belakangan ini aku terus-terusan kefikiran dia (sebut saja dia, karena aku fans buku Tere Liye yang berjudul 'Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin'). Aku tak ingat kapan terakhir kali aku memikiran seseorang seperti aku memikirkan dia di tiap hari-hari ku. Di saat pagi aku bangun tidur maupun malam sebelum tertidur. Selalu nge-cek hp cuma untuk memastikan apakah dia nge-chat atau dia membalas chat-ku. Biar ku jelaskan, hubungan kami teman. Bisa ku katakan teman dekat, karena kami sering berbagi cerita. Aku mulai memikirkannya ketika dia tiba-tiba memberikan nasihat kehidupan padaku. Sebelum itu aku tak pernah menganggap dia lebih dari teman berbagi yang nyaman. Seolah-olah dia menunjukkan visi kehidupannya dan aku tertarik. Hubungan kami tak terlalu banyak berubah kecuali aku jadi lebih sering meminta nasihat dan dia senang memberikan kritik padaku. Aku mulai menikmati momen-momen itu. Tapi aku tak ingin membayangkan hubungan yang lebih dari itu, aku tak pula mengatakan pada diriku atau pada orang lain bahwa aku jatuh cinta. Satu hal yang pasti adalah ada saja celah untuk dia masuk ke dalam pikiranku.

Aku mulai bertanya-tanya, apa yang terjadi padaku. Aku suka baca novel maupun nonton drama, aku akan bahagia bila dua tokoh utama saling mencintai dan berakhir bahagia. Tapi kini aku mulai bertanya-tanya, "Dari mana kau tahu kalau dia the one? Bagaimana kau bisa begitu yakin?". Aku pun mulai mempertanyakan kisah-kisah fiksi itu. Begitu pula dengan hubungan cinta teman-temanku. Aku tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ku ajukan, karena aku rasa aku tak pernah mengalami hal seperti ini. Mungkin dulu waktu remaja aku pernah membayangkan aku akan berkorban untuk yang terkasih, namun aku yang sekarang berfikir itu hal yang konyol.

Lalu aku membandingkan perasaanku padanya ini dengan cinta, "Apakah aku jatuh cinta?" Ketika pertanyaan itu diajukan, di saat yang sama otakku menentangnya. Aku ingat salah satu dosenku pernah berkata, "Jatuh cinta itu dari otak, bukan dari hati. Ketika hati berdebar-debar, otak mengambil kesimpulan bahwa kau jatuh cinta, maka jatuh cinta lah kau." Nah, kalau dari kata dosenku ini, berarti aku tak jatuh cinta. Karena otakku tak berkata demikian.

Hingga saat ini aku masih bertanya-tanya.

Kelahiran

Selasa, 13 Desember 2016

Subuh aku dibangunkan mama, bapak nelpon katanya bakal banjir pasang. Oke, dimulailah penyelamatan kelinci. Karena kalo dibiarkan mungkin dia akan tenggelam dalam kandangnya.
Keluarlah aku demi penyelamatan kelinci-kelinci dalam kondisi baru bangun dan tanpa kacamata. Itu adalah tindakan yang sepatutnya tak aku lakukan mengingat aku tak bisa melihat dalam jarak lebih dari 10cm. Hani aku temukan dalam keadaan ngamuk dipandangnya, kain ditarik-tarik, koran dicabik-cabik. Saat itu aku hanya berfikir dia lapar. Setelah aku pindahkan dia ke tempat yg lebih tinggi aku kasi makan.
Setelah itu aku kembali ke kamar dan melakukan hal yg tak penting sambil berencana untuk memindahkan Hani ke kandang yang lebih besar pagi nya. Kesalahan lainnya adalah harusnya aku ngeliat gejala-gejala dia sebelumnya yang selalu nyari tempat terpencil dan berusaha gali-gali lubang.
Sebelum sii adek pergi sekolah, mama teriak-teriak di luar kalo kelinci beranak. Oke, what?!
Aku keluar dengan semangat. Rupanya dia udah melahirkan dari sebelum aku pindahkan tadi. Anaknya mati satu di tempat sebelum aku pindahkan, entah dia terjatuh dari jeruji-jeruji kandang atau Hani memang keguguran aku pun tak tahu. Alhamdulillah, selamat tiga. Semoga yang tiga ini panjang umur dan aku berharap tak mengulangi kesalahan seperti ini maupun seperti sebelumnya. Mulai sekarang aku harus memikirkan nama yang bagus. Hehehe

Oh, dan ini Hani beberapa jam setelah melahirkan. Yah, suka-suka dia lah ya mau pose gimana aja XD

Rabu, 10 Agustus 2016

Tahun 2016

Sudahkah kamu menuliskan kisah hidup di tahun ini dengan baik?
Sudahkah kamu membungkusnya dengan rapi?
Bila mana kamu ingin melihatnya kembali di lain tahun.
Tahun ini telah menorehkan bumbunya dalam tiap kehidupan di muka bumi.
Sebagian kita akan mengingat tahun ini dengan lekat.
Sementara sebagiannya lagi akan melewatkan tahun ini seperti tahun-tahun yang lain.
Yang mana pun itu, "kita telah berusaha dan melakukan yang terbaik".
Meskipun banyak penyesalan, paling tidak cobalah untuk memuji diri sendiri dengan semua perjuangan yang telah dilakukan.
Mulai saat ini hanya akan ada penantian menjelang akhir tahun dan awal tahun.
Menanti kejutan-kejutan yang tak ada di tahun ini.
Lalu berharap menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat dalam banyak hal.

Rabu, 29 Juni 2016

Mimpi

Ada masa ketika mimpi terasa begitu nyata.
Sosok yang tak dikenal menjadi orang yang paling dibutuhkan. Hingga kekesalan timbul ketika bertemu pagi, karena perpisahan yang datang tiba-tiba. Berniat mengingat sosok itu selalu tetapi apa daya ketika ia terlupakan seiring matahari yang mulai terbenam.
Malam kembali menyapa hingga hati berharap akan menemukan sosok itu lagi ketika terlelap. Siapakah ia yang selalu dirindukan?
Tak ada jawaban.

Senin, 27 Juni 2016

24 hours awake

Pagi ^^

Aku rasa aku tidak dalam kondisi yang cukup baik untuk menyapa cause I dont feel awesome after staying awake a whole night. Buruknya lagi, ni badan gak ada niat pengen tidur. Ngerasa ngantuk pun enggak. So here I am, browsing on internet not really sure what am I looking for.